Cara Membuat Situs Iklan Baris

Impor Daging Sapi Bergolak, Peluang Besar Bagi Simeulue


Lihat aslinya di Redaksi SimeulueNews.com

Diposting oleh : Redaksi SimeulueNews.com
Kategori: Opini - Dibaca: 227 kali
(Mahasiswa Unsyiah Fakultas Pertanian
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian)

Informasi impor daging sapi yang sedang menjadi bola panas politik merebak di hampir seluruh media di Indonesia, baik itu media televisi, radio, media cetak bahkan media online. Terlepas dari pengaruh bola panas politik itu. Saya ingin mengajak kita semua untuk melirik kepada IMPOR DAGING SAPI. Ada pertanyaan besar yang timbul dibenak kita semua, kenapa Indonesia melakukan impor daging sapi?. Mungkin jawabannya kita semua juga tahu, hal ini terjadi karena kuota daging di Indonesia tidak mencukupi untuk konsumen dinegerinya.

Ada yang menarik dari bisnis impor daging sapi ini, yaitu Negara-negara importirnya. Ada 5 Negara yang menjadi importir daging terbesar ke Indonesia, salah satunya adalah Negara Singapura. Pada tahun 2011 singapura mengimpor daging sebesar 72,8 ton ke Indonesia (data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip, Senin (4/2/2013 olehhttp://detik.com/ ). Judul di atas mungkin akan lebih layak jika diganti dengan INDONESIA MALU, karena sampai dengan hari ini Indonesia masih mengimpor daging, padahal jika dilihat dari geografisnya Indonesia lebih cocok jadi Negara eksportir daging itu.

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa singapura mampu mengimpor daging mencapai ratusan ton ke Indonesia, padahal luas wilayah Negara Singapura hanya 704 KM2 jauh lebih kecil dibandingkan dengan luas wilayah kabupaten simeulue sebesar 2.125,02 km2. Bercermin kepada Singapura, jika pemerintah, investor dan masyarakat dapat membaca dan memanfaatkan peluang ini, maka bukan tidak mungkin Kabupaten Simeulue ke depan menjadi Kabupaten penghasil daging terbesar di Aceh khususnya dan di Indonesia umumnya. baik itu daging sapi maupun daging kerbau. Di Kabupaten Simeulue sangat berpotensi bila mengembangkan ternak khusus penghasil daging, melihat kepadatan penduduk di Simeulue hanya 37 jiwa/KM, ini jauh lebih kecil dari singapura yang penduduknya mencapai 5 juta jiwa atau 710 jiwa/KM. Ini peluang besar jika dimanfaat sebaik mungkin. Selama ini di Simeulue peternaknya masih tradisional, tanpa ada kandang khusus, dan tidak melakukan pemeliharaan yang baik. Untuk melakukan penangkapannya saja bisa mencapai satu minggu, karena ternaknya dilepas begitu saja di alam terbuka. Disisi lain ternak yang dibudidayakan seperti sapi dan kerbau bukan bibit yang khusus untuk daging. Walaupun kerbau Simeulue terkenal dengan daging yang lezat.

Setiap menyambut hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, hari raya qurban dan hari natal, harga daging dan harga ternak naik secara signifikan. Ini peluang pendapatan bagi masyarakat. Sepanjang masih ada manusia dibumi ini, masih ada hari-hari besar itu, sepanjang itu juga kebutuhan daging hewan ternak diperlukan. Oleh karena melalui tulisan ini saya mengajak pemerintah, investor dan juga masyarakat untuk membuka peluang bisnis yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Simeulue ke depan. salah satu yaitu menciptakan peternak yang profesional.


Sumber:
http://simeuluenews.com/berita-308-impor-daging-sapi-bergolak-peluang-besar-bagi-simeulue-oleh--arman-ulma.html
Share on Google Plus

About Unknown

PESAN

Aku ada untukmu sobatku

PUNGUNJUNG